Kata-kata Terakhir Steve Jobs

Kata-kata Terakhir Steve Jobs Sebelum Ajal Menjemputnya

Kenangan terakhir Steve Jobs bersama dengan istrinya, Laurene (Foto: Google)
Setelah kematiannya yang cukup lama, akhirnya adik biologis Steve Jobs, Mona Simpson, angkat bicara mengenai pribadi dari kakak kandungnya tersebut, termasuk kebersamaanya selama dia berjuang melawan kanker pankreas.

Mona Simpson yang juga merupakan novelis menyampaikan kenangannya bersama sang kakak secara intim, dalam penghormatan untuk Steve Jobs di Standford Memorial, 16 Oktober lalu. Pidatomya itu sendiri dipublikasikan oleh The New York Times.

Dalam pidatonya, dia menulis bagaimana sebagai seorang gadis muda dia berharap bertemu dengan pria kaya dan baik hati yang dapat hadir dalam kehidupannya, untuk membantu ibunya yang kala itu memang ditinggal oleh sang ayah. Memang mimpi itu menjadi kenyataan, tetapi melalui kakaknya, bukan dari ayah kandungnya sendiri.

"Bahkan sebagai seorang feminis, seluruh hidupku aku sudah menunggu seorang pria untuk dicinta, yang bisa mencintaiku. Selama beberapa dekade, saya akan berpikir bahwa seseorang akan menjadi ayah bagi saya. Ketika saya berumur 25, saya bertemu orang itu dan dia saudara saya, "tulisnya, yang dikutip Apple Insider, Senin (31/10/2011).

Seperti diketahui, Steve Jobs sejak kecil telah diadopsi oleh keluarga Jobs, dan mereka saling bertemu setelah keduanya beranjang dewasa. Saat itu, Simpson dihubungi oleh seorang pengacara pada tahun 1985, yang memberitahu bahwa kakaknya biologisnya adalah seorang yang kaya dan terkenal.

Namun, pengacara itu menolak untuk mengungkapkan nama kliennya, jadi rekan kerja Simpson mulai bertaruh bahwa aktor John Travolta adalah kandidat utama sang kakak yang misterius itu. Dia menceritakan bahwa dia diam-diam berharap bahwa dia adalah "keturunan seorang sastrawan Henry James.

"Ketika saya bertemu Steve, dia adalah seorang pria agak tua dengan celana jeans, serta muka mirip Arab atau Yahudi dan lebih tampan dari Omar Sharif (aktor Hollywood keturunan Mesir.re)," tulisnya.

Dia menceritakan, bahwa Jobs adalah seorang yang sangat pekerja keras dan tidak malu untuk mengakui bahwa dirinya digulingkan dari Apple, perusahaan yang didirikannya, dan beberapa hasil kegagalannya. Menurut Simpsons, Steve kecewa, namun ia masih bekerja keras di perusahaan baru yang diberi nama NeXT.

Simpson juga menambahkan, bahwa Steve Jobs mempunyai sisi romantisme yang tidak disangka. "Ketika Steve menghabiskan waktu untuk berbicara tentang cinta, dia seperti seorang gadis. Baginya cinta adalah kebajikan yang tertinggi, dewa dari segala dewa," ujarnya.

Simpson juga berbagi perasaannya ketika Steve jatuh cinta dengan istrinya, Laurene, dia mengatakan bahwa cintanya "berkelanjutan di dirinya."

Ketika Jobs jatuh sakit, keluarganya menyaksikan hidupnya seperti berada dia lingkaran yang kecil.

"Dia mencoba, dia selalu dan selalu berusaha. Dan selalu dengan cinta pada inti dari upaya itu. Dia adalah orang yang sangat emosional," katanya.

Simpsons pun mengatakan, ada beberapa rencana dari yang dibuatnya, yaitu melihat anaknya lulus SMA, perjalanan ke Jepang dengan putrinya, membangun perahu pesiar dan diia berharap untuk pensiun dengan istrinya. Namun, beberapa tujuannya tidak mampu dipenuhi. Jobs meninggal pada 5 Oktober pada usia 56 tahun.

Satu hal yang membuatnya bergetar adalah, kata-kata terakhir Steve Jobs sebelum ajalnya menjemputnya dengan nafas yang melambat, Simpson mengatakan saat Steve menatap adiknya Patty, anak-anaknya dan istrinya, lalu di atas bahunya, adalah "OH WOW. OH WOW. OH WOW." (tyo)
Share on :
 
© Copyright Collection Blog 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all